PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA


PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
syarat kemerdekaan suatu negara? Terdapat empat syarat yakni, negara berdaulat harus memiliki wilayah, rakyat,pemerintah, dan mendapatkan pengakuan dari negara lain.saat Indonesia merdeka secara proklamasi pada 17 Agustus 1945, syarat yang keempat belum ada. Pengakuan negara lain tersebut penting untuk suatu negara bisa mendapatkan haknya di dunia internasional.
Pengakuan negara terdapat dua jenis :
1.pengakuan secara De facto (fakta/fisik)
2.Pengakuan secara De jure (hukum) dibutuhkan dalam bentuk tertulis dan resmi untuk menyatakan suatu negara berdaulat atau merdeka. Sejarah mencatat, Belanda mengakui Indonesia berdaulat sebagai negara pada 27 Desember 1949. 
catatan sejarah yang terjadi selama tahun 1945-1949 Di masa inilah banyak terjadi perjuangan mempertahankan kemerdekaan dan ancaman disintegrasi bangsa, khususnya pada tahun pertama proklamasi. 

1. Insiden Hotel Yamato di Surabaya

Aksi ini berlangsung pada malam hari, 19 September 1945 atau sehari setelah kedatangan pasukan Sekutu dan Belanda yang tergabung dalam aliansi (Allied Forces Netherlands East Indies). Mereka menempati Hotel Yamoto di Jalan Tanjungan No. 56 tanpa adanya izin dari karesidenan Surabaya, bahkan juga mengibarkan bendera Belanda.

Melihat kondisi tersebut, keesokan harinya warga Surabaya memenuhi Hotel Yamoto dan mengecam tindakan Belanda tersebut karena dinilai telah menghina kemerdekaan Indonesia. Mewakili Residen Surabaya, Sudirman bersama Sidik dan Hariyono memasuki Hotel Yamoto untuk meminta Ploegman (Pimpinan AFNEI) untuk menurunkan bendera. Namun, permintaan tersebut ditolak dan memicu perkelahian yang menyebabkan Ploegman dan Sidik Terbunuh, sedangkan Sudirman dan Hariyono berhasil meloloskan diri.

2. Pertempuran Lima Hari di Semarang

Pertempuran lima hari di Semarang ini berlangsung pada 15-20 Oktober 1945. Peristiwa ini dilatarbelakangi oleh larinya tentara Jepang yang akan dipindahkan dari Cepiring ke Bulu untuk selanjutnya bergabung bersama pasukan Jepang lainnya di Markas Kido Butai, Jatingaleh. 

Selain itu, pertempuran ini juga dipicu oleh kematian dr. Karyadi yang berawal penyerangan Jepang ke reservoir Siranda pada tanggal 14 Oktober 1945. Dari penyerangan tersebut tersebar berita bahwa Jepang telah meracuni reservoir yang merupakan sumber mata air masyarakat Semarang.

Pertempuran lima hari ini berlangsung di pusat kota Semarang dengan diselingi usaha gencatan senjata oleh Jenderal Nakamura dan Kasman Singodimejo. Sampai akhirnya Sekutu datang ke Semarang pada untuk meminta gencatan senjata dalam konferensi di Hotel Pavilion pada 20 Oktober 1945.

3. Pertempuran Ambarawa di Magelang

Pertempuran di Ambarawa berlangsung sejak 12-15 Desember 1945 yang diawali tindakan Sekutu dan NICA (Nederlandsche Indische Civil Administration) yang mempersenjatai kembali tawanan perang. Di bawah pimpinan Kolonel Sudirman, TKR (Tentara Keamanan Rakyat) mengadakan koordinasi untuk melakukan pengepungan dan serangan serentak. Sampai akhirnya, pertempuran ini berakhir ketika TKR berhasil membuat Sekutu mundur dan lari hingga ke Semarang.

4. Pertempuran Medan Area

Pada 10 Desember 1945, Sekutu dan NICA melakukan serangan besar ke kota Medan yang pada saat itu dipertahankan oleh TKR Sumatra Timur di bawah pimpinan Achmad Tahir. Serangan tersebut mengakibatkan banyak korban berjatuhan sampai akhirnya di bulan April 1946, Sekutu berhasil menguasai Kota Medan dan mengusir Pemerintahan RI seperti Gubernur, TKR, dan Walikota untuk keluar dari Medan. 

5. Bandung Lautan Api

Salah satu peristiwa perjuangan mempertahankan kemerdekaan ialah Bandung Lautan Api. Sesuai namanya, pembakaran di Bandung ini dilakukan oleh penduduk dalam tujuan pengosongan kota dari pasukan AFNEI di bawah pimpinan Brigadir MacDonald pada 23 Maret 1946. Peristiwa Bandung Lautan Api dilatarbelakangi oleh beberapa tuntutan dan ketegangan saat pasukan AFNEI memasuki Bandung, yakni:

  • Sekutu menuntut penduduk Bandung menyerahkan semua senjata dari hasil pelucutan tentara Jepang.
  • Ultimatum Sekutu untuk mengosongkan Bandung Utara paling lambat tanggal 29 November 1945 dengan alasan keamanan rakyat.
  • Sekutu tanggal 23 Maret 1946 untuk mengosongkan Bandung Selatan

Pembakaran Bandung Lautan Api ini dipelopori oleh Kolonel A.H. Nasution yang bertujuan agar pasukan Sekutu tidak bisa menggunakan berbagai fasilitas, senjata, dan bangunan di Bandung sebagai bentuk pertahanannya.

6. Peristiwa Merah Putih di Manado

Dinamakan Peristiwa Merah Putih dikarenakan setelah sukses merebut tangsi militer Teling, para pemuda dan pejuang melakukan upacara bendera sebagai bentuk Indonesia telah merdeka dan siap menjaga dan mempertahankan kemerdekaan. Peristiwa Merah Putih di Manado terjadi pada 14 Februari 1946 yang dilakukan oleh pemuda setempat dan pejuang KNIL dalam mengusir kekuasaan NICA di wilayah tersebut.

Demikian pembahasan mengenai berbagai peristiwa dan perjuangan mempertahankan kemerdekaan di berbagai daerah Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKNA DIBALIK KEMERDEKAAN